Semisal ayat-ayat bahwa Allah di atas Arsy lalu ditakwil maksudnya Allah menguasai Arsy. Atau bahwa Allah turun ke langit dunia kemudian ditakwil artinya turun perkara-Nya atau turun Malaikat-Nya

Mereka ijma (sepakat) untuk memahami ayat-ayat tentang sifat Allah apa adanya, sesuai makna zhahirnya tanpa di-takwil atau di-tahrif.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:

أَنَّ جَمِيعَ مَا فِي الْقُرْآنِ مِنْ آيَاتِ الصِّفَات فَلَيْسَ عَنْ الصَّحَابَةِ اخْتِلَافٌ فِي تَأْوِيلِهَا. وَقَدْ طَالَعْت التَّفَاسِيرَ الْمَنْقُولَةَ عَنْ الصَّحَابَةِ وَمَا رَوَوْهُ مِنْ الْحَدِيثِ وَوَقَفْت مِنْ ذَلِكَ عَلَى مَا شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى مِنْ الْكُتُبِ الْكِبَارِ وَالصِّغَارِ أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ تَفْسِيرٍ فَلَمْ أَجِدْ – إلَى سَاعَتِي هَذِهِ – عَنْ أَحَدٍ مِنْ الصَّحَابَةِ أَنَّهُ تَأَوَّلَ شَيْئًا مِنْ آيَاتِ الصِّفَاتِ أَوْ أَحَادِيثِ الصِّفَاتِ بِخِلَافِ مُقْتَضَاهَا الْمَفْهُومِ الْمَعْرُوفِ

“Semua ayat-ayat tentang sifat Allah di dalam Al Qur’an, tidak ada perbedaan di antara para sahabat Nabi dalam menafsirkannya. Aku telah menelaah kitab-kitab tafsir yang mengandung riwayat-riwayat dari para sahabat Nabi, dan juga perkataan para sahabat dalam hadits-hadits, dan aku telah mencarinya dalam waktu yang lama, sesuai dengan yang Allah kehendaki, dari kitab-kitab besar dan kitab-kitab kecil, lebih dari 100 kitab tafsir. Namun aku tidak menemukan sampai sekarang ada seorang sahabat Nabi pun yang menakwilkan satu saja dari ayat-ayat tentang sifat Allah atau menakwilkan hadits-hadits tentang sifat Allah sehingga mereka tidak memaknainya sesuai makna yang dipahami dari ayat” (Al Majmu’ Al Fatawa, 6/394).

Luar biasa. Pernahkah kita selesaikan menelaah 1 kitab tafsir saja?

Dari sini juga kita melihat upaya keras para ulama untuk meneliti suatu masalah hingga bisa menetapkan suatu kesimpulan baik dalam aqidah maupun fikih. Ternyata di baliknya ada usaha yang keras dan proses yang tidak sebentar. Semoga Allah ta’ala merahmati mereka dengan rahmat yang luas.

Wallahu a’lam