Karena manusia diciptakan oleh Allah Ta’ala untuk mentauhidkannya. Allah ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyat: 56).

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa kata لِيَعْبُدُونِ maknanya: untuk mentauhidkan Aku (Allah). Maka inilah yang hendaknya menjadi tujuan hidup seorang Muslim. Agar hidup dan mati dalam keadaan bertauhid. Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim” (QS. Al Imran: 102).

Maka tauhid adalah cita-cita kita semua di penghujung kehidupan. Dan tauhid adalah kunci meraih surga, sebagaimana juga sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

من قال لا إله إلا الله صدقًا من قلبه دخل الجنة

“Barangsiapa yang mengatakan: tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah. Tulus dari hatinya, ia masuk surga” (HR. Abu Ya’la dalam Musnad-nya, 6/10).

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

مَن مات وهو يعلمُ أن لا إله إلا اللهُ دخل الجنةَ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan mengilmui bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, ia masuk surga” (HR. Muslim no. 26).

Semoga kita diwafatkan oleh Allah di atas tauhid.