Ditanyakan kepada Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al Abbad, “Apakah rukyatul hilal dilakukan untuk menetapkan setiap bulan hijriyah? karena di setiap bulan ada ibadah-ibadah yang terkait dengan tanggal-tanggal seperti puasa Ayyamul Bidh, puasa Asyura, puasa Arafah”. Beliau menjawab : “Ru’yah tidak dilakukan setiap bulan tapi ketika ada hajat saja seperti Muharram dan Ramadhan” (sumber: dari Ust. Abu Hatim Sigit via email).

Juga termasuk bulan Dzulhijjah, biasanya pemerintah Saudi melakukan ru’yatul hilal karena adanya puasa arafah ibadah haji di bulan itu.

Lalu bagaimana dengan puasa ayyamul bidh di setiap bulan? Pada asalnya ditentukan dengan ru’yah namun jika pemerintah tidak melakukan ru’yah setiap bulan maka mengikuti keumuman manusia. Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan:

فأيام البيض إذا هي الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر من كل شهر هجري، وتعرف هذه الأيام بمعرفة بداية الشهر الهجري، ويثبت الشهر برؤية الهلال أو بإكمال الشهر السابق له ثلاثين يوما، وعن اختلاف البلدان في الرؤية

“Puasa ayyamul bidh itu pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulannya. Ini diketahui dengan menghitung dari awal bulan Hijriyah. Dan bulan Hijriyah itu ditetapkan dengan ru’yatul hilal atau dengan menggenapkan bulan sebelumnya menjadi 30 hari, dan setiap negeri memiliki perbedaan ru’yah” (Sumber: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=56285)

Ditanyakan kepada Syaikh Khalid Al Musyaiqih, “jika penduduk negeri tidak melihat hilal kecuali hanya bulan Ramadhan lalu bulan yang lain mereka berpegang pada hisab falaki secara mutlak, apakah puasa Asyura, puasa ayyamul bidh mengikuti kalender yang ada di negeri kita?”

Beliau menjawab, “ya, mereka berpuasa Asyura dan ayyamul bidh mengikuti penduduk negeri mereka. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hadits Abu Hurairah dan hadits Aisyah:

الصوم يوم يصوم الناس والفطر يوم يفطر الناس

hari puasa itu ketika orang-orang berpuasa, dan berbuka itu ketika orang-orang berbuka‘”
(Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/35909).

Baca juga fatwa Syaikh Shalih Al Fauzan pada artikel Puasa ‘Asyura Dengan Ru’yah Atau Hisab?

Adapun untuk puasa Ramadhan, maka wajib memakai ru’yatul hilal. Silakan simak artikel Menyikapi Perselisihan Dalam Penentuan Awal Dan Akhir Ramadhan.