Ikut Facebook atau tidak, hukum asalnya mubah, boleh saja. Ingin ikut silakan, tidak ikut pun silakan. Namun sejak muncul-nya event yang kurang menyenangkan kemarin, muncul berbagai reaksi dari kaum muslimin yang sudak ikut Facebook. Sebagian tidak ambil peduli sebagian bereaksi dengan boikot, sebagian bereaksi dengan mundur dari Facebook! Saya sendiri awalnya termasuk yang tidak ambil peduli dan enggan berkomentar apa-apa. Sampai hari ini saya menemukan sebuah tulisan di salah satu web yang saya kenal sebagai web ahlussunnah, ia menyatakan mundur dari Facebook namun ada beberapa kalimat yang menggelitik di web tersebut:
Bersamaan dengan itu pula, kami mengajak kepada segenap kaum muslimin, untuk menunjukkan keimanan kita, dan cinta sejati kepada Nabi yang mulia, Muhammad shallallahu alaihi wasallam, untuk mundur dari jejaring sosial FB. Masih banyak cara lain yang insya Allah lebih bermanfaat untuk menjalin silaturahim dengan kerabat atau menyebarkan dakwah melalui internet
yang menghubungkan ikut Facebook atau tidak dengan iman dan cinta sejati kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Ternyata Facebook telah menjadi patokan wala’ wal bara’ !
Sebelumnya saya ingatkan bahwa kewajiban kita adalah tidak mudah percaya pada kabar-kabar yang beredar dan bereaksi tanpa mengetahui duduk permasalahan. Setelah saya sedikit menelusuri, saya ambil kesimpulan berikut:
- Event yang tidak menyenangkan tersebut berasal dari sebuah Fan Page. Pengguna facebook tentu sudah familiar dengan Fan Page yang tentu bisa dibuat oleh siapa saja
- Fan Page tersebut dibuat oleh seseorang yang juga membuat blog di wordpress.com yang isi tidak jauh berbeda. Seperti biasa detail profil tentu tidak lengkap
- Pihak Facebook perlu waktu untuk memfilter event, akun, atau fan page yang mengandung penginaan, kata-kata kotor, pornografi, dll. Karena setiap harinya ratusan atau ribuan event, akun, atau fan page dibuat. Biasanya moderasi berdasarkan laporan dari pengguna.
- Saya sendiri tahu adanya event ini bukan dari Facebook, namun dari berita. Artinya event ini sebetulnya tidak terlalu masyhur, namun berita saja yang membuatnya jadi buah bibir. Padahal penghinaan-penghinaan terhadap Islam sudah banyak ada dari pengguna-pengguna Facebook jauh sebelum adanya event itu.
Jadi, siapakah pemeran antagonis di sini? Facebook atau pembuat Fan Page tersebut?
Saya marah dan tidak setuju dengan event yang tidak menyenangkan tersebut, namun bukankah lebih tepat kalau kita Report Abuse, atau mengusahakan cara lain seperti yang dilakukan MUI. Karena pemeran antagonis bukanlah Facebook.
Kepada beberapa pihak yang menjadikan hal ini sebagai patokan wala dan bara’ saya ada beberapa pertanyaan:
- Saya memiliki blog di wordpress.com, padahal si pembuat event yang tidak menyenangkan tersebut juga membuat blog di wordpress.com. Apakah saya perlu menutup blog saya juga?
- Penghinaan terhadap Islam setiap harinya terjadi di internet, mungkin tanpa anda sadari. Apakah kita undur diri dari internet?
- Memboikot sehari atau tutup account apakah berpengaruh buruk terhadap perusahaan Facebook?
- Memboikot sehari atau tutup account apakah berpengaruh buruk si pembuat event yang tidak menyenangkan itu?
- Kalau saya tidak menutup akun Facebook saya apakah berarti saya tidak cinta dan tidak iman kepada Rasulullah?
Saya bukan antek-antek Yahudi la’natullah ‘alaihim, bukan pecandu Facebook, apalagi karyawan Facebook. Namun umat Islam adalah umat yang kokoh dan tidak mudah dipermainkan.
facebook hanyalah sarana, sebuah teknologi dan bukan tujuan, jadi tidak ada salahnya menggunakannya selama tidak sampai melalaikan tugas dan kewajiban yang paling utama untuk dilakukan.
setuju dengan apa yang anda sampaikan.. berfikir lebih jauh. awalnya saya ingin menutup account, namun saya urungkan. eh ketemu artikel anda ini.
ana setuju banget dengan opini antum.
jika semuanya keluar dari fb, tentu tambah senang mereka yg buat even tersebut.
Al-Akh al-Karim Abu Ihsan…
Jika sekiranya seperti yang antum katakan benar, bahwa jika semuanya keluar dari FB, niscaya akan berdampak secara dahsyat bagi FB. Sehingga mereka bisa mengalami kerugian dan problem yg signifikan. Wallohu a’lam.
Dalam bertindak dan mengambil keputusan.. hendaknya pertimbangkan “Mashlahat/manfaat dan mudharatnya/kerusakannya”, mana yang lebih besar..
karena ada Qo’idah di sana: ” درء المفاسد الأكبر مقدم على جلب المصالح ” (mencega kerusakan/bahaya yang besar, lebih didahului atas manfaat yang sedikit)..
jika ternyata FB itu lebih banyak manfaatnya dari pada kerusakannnya, maka tetap di FB itu lebih baik..
berda’wah itu tidak terbatas oleh ruang dan wakktu..
didunia FB tidak lebih banyak kerusakannya dan kemungkarannya daripada dunia nyata..
di dunia nyata.. terkadang mulai dari membuka mata saja sudah terlihat kemungkaran.. sedangkan kemungkaran di FB kita baru akan melihatnya saat kita melihat/membukanya..
oleh karena itu: “Katakanlah aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah” [HR. Muslim]..
menurut pendapat saya facebook ,hanya melalaikan dan banyak mudhorotnya,,
Saya hanya ingin sedikit memberikan mulahadhot bagi al-Akh al-Karim Abu Jarir -hafizhahullahu- tentang penerapan kaidah “dar’ul mafasid muqoddam ‘ala jalbil mashalih”.
Sebenarnya menerapkan kaidah ini di dalam menimbang FB, perlu ditinjau lebih dalam dan perlu diadakan pembahasan dan muthola’ah lebih dalam menimbang antara besar mafsadat dengan maslahat yang diperoleh.
Memang, “al-hukmu far’un ‘an tashowwurihi” bahwa hukum itu berangkat dari gambaran realitanya. Makanya banyak para ulama dan thullabul ilmi ketika menilai FB dan semisalnya, mereka menyatakan bahwa FB itu seperti “silah dzu wajhain” alias pedang bermata dua.
Banyak studi telah dilakukan di dalam melihat mafsadat dan maslahat FB, diantara mafsadatnya adl : banyaknya perselingkuhan, awal perzinahan, penculikan, pencurian identitas, perekrutan intelijen, sarana agitasi dan provokasi, dll.
Oleh karenanya para ulama memberikan syarat org yg hendak bergabung di FB adl hendaknya memiliki din yg bagus dan bisa menggunakan FB sbg sarana dakwah yg efektif, walaupun di dalamnya nantinya harus berhadapan dg syubuhat dan syahawat.
Ana pribadi menilai, bahwa FB lebih banyak madharatnya daripada maslahatnya. Sekiranya pun dianggap sama antara maslahat dan madharatnya, maka sesungguhnya dg kaidah di atas, menolak mafsadat itu lbh utama drpd mengambil maslahat di dalamnya,
Adapun ucapan antum ya akhil karim yang ana cintai, bahwa didunia FB tidak lebih banyak kerusakannya dan kemungkarannya daripada dunia nyata. Maka ana tdk setuju. Jikalau pernyataan antum ini benar, niscaya akan ada ulama atau thullabul ilmi yg mengajak supaya kita menyibukkan diri dg FB dan menghindarkan diri dari aktivitas di dunia nyata.
Wallohu a’lam.
artikel antum diatas insya Alloh bisa meneguhkan pilihan ana…barakallahu fiik
saya setujuh.
ijin sharing…
barokallohu fikum
Assalamualaikum….
Sebelumnya salam kenal.. membaca artikel ini sungguh luar biasa maknanya… benar.., dalam masalah ini keimanan kita yang diuji, apakah iman kita akan goyah dengan ikut “membombastikan diri” dengan hal2 seperti itu. Tentu kebebasan ekspresi merupakan hak asasi manusia…, saya setuju dengan uraian anda. namun, selebihnya kita kembalikan kepada Allah swt.
Wassalamualaikum…
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Jazakallah khair atas kritikan antum. Antum benar, FB hanya sekedar sarana… dan sarana dihukumi berdasarkan tujuannya. Dan tidak relevan secara langsung menghubungkan seseorang menggunakan atau meninggalkan sarana tersebut sebagai tolak ukur keimanan seseorang. Kami tidak menyatakan itu sebagai tolak ukur.. hanya salah satu indikasi, karena apa yg terjadi di sana… yakni membiarkan fun page yg menghina Nabi shallallahu alaihi wasallam dibiarkan beredar di jejaring mereka.
Antum juga benar, hal yang sama juga terjadi di WP dan mungkin free hosting blog lainnya. Akan tetapi bedanya adalah kegiatan mereka di WP tdk dikenal secara meluas akan tetapi hanya orang-orang tertentu dari kalangan mereka, atau yang ingin berkunjung ke sana karena sekedar ingin tahu atau melalui search engine.
Sedangkan di FB, ribuan orang, bahkan jutaan orang dapat melihat hal itu di depan matanya setiap hari jika online di FB. Kami tidak berkenan melihat page rendah tersebut, akan tetapi pengumuman page itu beberapa kali terlihat oleh kami ketika membuka FB. Dan selama beberapa waktu hal itu tdk mendapat tanggapan dari pihak pengelola. Pemikiran kami sederhana, jejaring sosial menjadi maju dan terkenal serta memberikan banyak keuntungan bagi pengelolanya manakala dia memiliki anggota yang lebih banyak dan terus meningkat. Pengguna FB juga sangat byk dari kaum muslimin. Jika semua kaum muslimin bersatu utk memboikotnya, insya Allah akan memberikan efek jera, membuat pihak pengelola dan pihak-pihak lainnya untuk lebih peka dan menghargai kaum muslimin dan berhati2 terhadap page yang bersifat rasis atau abuse, apalagi terhadap Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam. Jumlah kita besar, akan tetapi sayang kita hanya menjadi seperti makanan yang diperebutkan, atau seperti buih di lautan.
Setelah beberapa pertimbangan, kami memandang bahwa jejaring sosial tersebut lebih banyak mudharatnya bagi kami daripada manfaatnya. Sehingga penyampaian kami kepada para pengunjung maktabah tidak diambil berdasarkan emosi sesaat. Dan sekali lagi kami tidak memberi penekanan bahwa tolak ukur keimanan seseorang dilihat dari masuk atau keluarnya seseorang dari FB. Apa yang kami maksudkan melalu tindakan kami sebagai wujud keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , karena kami berusaha menjauhkan diri dari sesuatu yang mendatangkan mudharat bagi kami. Dan kaidah yang disebutkan di Abu Jarir di atas menjadi pertimbangan kami . FB selama ini hanya memberikan manfaat yg sedikit, karena alhamdulillah pembaca maktabah sebagian besar berasal dari milis, search engine dan refferer lain. Namun kami sangat mernghargai apa yang antum semua kemukakan, dan itu menjadi masukan yang berharga bagi kami. Jazakumullah khair wa barakallahu fikum.
#Maktabah
Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh
Pertama, kami menghargai keputusan anda, tidak masalah berhenti Facebook atau tidak, namun mohon jangan dijadikan tolak ukur wala’ wal bara’, atau mengesankan demikian.
Kedua, memberi efek jera pada Facebook atas perbuatan yang tidak dilakukan oleh Facebook, ini terlalu over-reaktif dan kurang tepat sasaran.
Ketiga, apakah saya juga perlu menutup blog saya ini, karena si pembuat event juga membuat blog di wordpress.com? Agar wordpress.com jera.
Keempat, umat Islam akan kuat dan berjaya kalau berilmu. Oleh karena itu mari manfaat semua media yang memungkinkan untuk menyebarkan ilmu.
Mohon maaf atas segala kekhilafan, tidaklah kami inginkan kecuali kebaikan. Nas-alullaha as salaamah.
Akhil Karim, al-Ustadz Yulian Purnama nafa’allohu bika al-Islam wal muslimin…
Jazzakallohu khoyrol jazaa atas ulasan yg berisi nasehat dan masukan yang sangat bemanfaat. Barokallohu fiik.
Namun, jika diizinkan, ana memiliki beberapa mulahadhot atas pernyataan antum di atas.
1. Para ulama salaf dahulu sering mengatakan untuk lebih berhusnuzhzhan kepada saudara sendiri, dan hendaknya membawa ucapan kepada ihtimal yang terbaik. Tidak langsung menvonis ataupun membawa ucapan tsb kepada ihtimal yg kurang pantas bagi saudara kita tsb. Jika kita mendapati suatu hal yg kurang pantas, tidakkah lebih baik kita ingatkan dulu secara sirri, atau setidaknya kita tanyakan apa maksud ucapan antum ini. Biar beliau bisa menjelaskan maksudnya, sehingga apabila ada kesalahfahaman bisa diluruskan dengan cara yang baik.
Ana pribadi meyakini, bahwa al-Ukhtu yang mengucapkan ucapan tsb tdk memaksudkan seperti yg antum katakan. Mungkin karena kalimat tsb mujmal (global) shg mengandung ihtimalat (kemungkinan2) yg bisa difahami org berbeda2. Ana yakin bahwa si Ukhtina tsb tdk pernah memahami bahwa masalah FB ini sebagai masalah yg tersangkut paut dg al-Wala’ wal Baro’. Dan beliau sendiri sudah menjelaskan sebagaimana tanggapannya di atas. Barokallohu fiik.
2. Ana sangat menghargai pandangan antum bahwa kesalahan event terlaknat tsb bukanlah kesalahan FB, dan antum katakan memberikan efek jera kpd mereka tmsk hal yg over reaktif.
Kalau ana pribadi, ana lebih condong kepada pendapat Ukhtina yg antum soroti pendapatnya saat ini. Ana tetap meyakini bahwa FB memiliki andil di dalam membiarkan event terlaknat tsb. Mark Zuckerburg sendiri adalah pendukung free speech atas nama HAM, dan menyatakan bahwa privasi itu bukanlah norma. Makanya, FB sendiri membiarkan event ini terjadi sampai pada klimaksnya mereka mendapatkan protes yg bertubi2 terutama ancaman boikot dan semisalnya. Mereka sadar, bahwa member muslim adalah sumber kantong pemasukan juga buat mereka, sehingga mau tidak mau mereka harus menghapus -lebih tepatnya mengisolasi fanbook tsb menurut harian kompas 20/21 Mei silam, dimana hanya negeri2 dg protes terbanyak saja yg tidak bisa mengakses sedangkan negeri lainnya masih bisa mengaksesnya.-
Ana tidak yakin, bahwa FB tidak bersalah atau minimal tidak memberikan andil di dalam event penistaan ini. Sebab protes2 itu jalan jauh hari sebelumnya, sebelum akhirnya bola api menggelinding pada klimaksnya tanggal 20 Mei 2010. Sehingga mau tidak mau FB harus menutupnya.
Memang, kita tidak boleh langsung percaya dengan setiap infomasi yang beredar, namum bukan artinya kita mengabaikannya begitu saja. Minimal bisa sebagai sarana bagi kita utk lebih waspada.
‘Ala kulli hal, ana hargai pandangan antum bahwa FB bukanlah fihak antagonis dalam hal ini, sebab hanya sekelompok kaum saja yg melakukan penistaan ini. Seperti ungkapan : kita tidak boleh membakar rumah orang yg di dalamnya ada penjahatnya, namun kita harus meminta tuan rumah untuk mengusir orang tersebut.
Namun, kita juga perlu waspada, sebab sangat mungkin -dengan indikasi2 yg ada- bahwa tuan rumah tsb ridha dengan tinggalnya pejahat tsb di rumahnya, dan ketika diminta utk mengusirnya sang tuan rumah enggan. Sampai akhirnya warga berduyun2 memaksa baru sang tuan rumah mau mengusirnya, daripada rumahnya dibakar?!?!
3, Adapun sang pembuat makar ini juga membuat blog di WP, maka kita perlu meninjau :
– Berita yg santer dan menyebabkan munculnya protes adalah via FB. Sebab tdk sedikit yg melihat adanya event tsb di halaman FB mereka. Lagipula, FB itu jejaring sosial, yang penyebaran berita dan sosialisasi lbh kuat di dalamnya drpd freehosting semisal WP.
– Untuk menganalogkan sebuah blog dengan jejaring sosial, Saya rasa cukup susah. Sebab, ketika kita memiliki blog, maka orang mengetahui hanya blog kita dan isi2 di dalamnya termasuk link2 yg kita sertakan. Tdk ada di dalamnya pesan iklan, informasi, event atau semisalnya yg mengajak sang pembaca utk masuk ke dalamnya. Blog itu lbh cenderung bersifat monolog, setidak2nya dialog dg komentatornya yg itupun msh bisa kita moderasi.
Adapun jejaring sosial, maka berjubel info, messej wall, info event, grup dls bisa masuk semua ke halaman FB kita. Siapa saja yg kita approve sbg fren, mayoritas info pagenya bisa tampil juga di page/wall kita.
Sisi kedua, upaya protes thd akun ini sudah lama, sehingga muncul akun2 fanpage tandingan. Yg ada efek negatifnya juga, semakin membooming fanpage terlaknat mereka. Namun sayangnya protes2 ini tidak digubris oleh FB, dan mereka lbh berkeyakinan dg freedom of speech for Human Rights, jika tidak suka, buat saja fanpage tandingan dan semisalnya… ini jelas memberikan impact madharat yg besar bagi umat islam.
Adapun wordpress, adakah org bisa mendapatkan bundling info tsb dari halaman blog WP yg dikelola oleh org2 seperti antum dan ikhwah lainnya?
Jikalau, konsekuensi pendapat si ukhti tsb berkonsekuensi spt yg antum sebutkan, maka saya rasa ini analog yg kurang tepat. Wallohu a’lam.
Poin keempat, ana sepakat dg antum 100%, selama itu memng bisa memberikan manfaat dan maslahat 100% dan lebih sedikit madharatnya.
Mohon maaf apabila ada kata yg kurang berkenan. Sesungguhnya setiap muslim itu bersaudara, dan merupakan kewajiban bagi kita untuk saling menasehati.
Wallahul Muwafiq.
Baarakallahu fiikum akhol faadhil,
Tulisan kami di atas bukanlah bantahan terhadap pihak tertentu dan kami berusaha tidak menyebut nama. Dan kami juga kurang berminat menyibukkan diri membahas masalah ini.
‘Alaa kulli haal, rahimallohu-mroan ihda ‘alayya ‘uyuubiy
Assalamu ‘alaykum warrahmatullahi wa barrakatuhu..
Bagi siapapun yang mau keluar dari fb karena berbagai pertimbangan silahkan. Semoga bisa mengambil manfaatnya.
Bagi yang masih tetap mau fb an dengan berbagai pertimbangan sehingga masih tetap bertahan silahkan juga.
Yang perlu kita renungi memang mereka yang nggak suka dengan Islam akan selalu melakukan hal yang demikian. Habis ini pasti akan ada lagi ulah mereka untuk mengusik umat islam dengan berbagai media. Maka dengan minta perlindungan Allah, kita berdoa semoga kita tetap istiqomah dalam kebenaran. Semoga kita tidak terjebak dengan cara mereka atau kita melakukan sesuatu dengan cara mereka pula. Jangan sampai cara mereka kita ikuti dalam perjuangan kita sehingga kita tiada bedanya dengan mereka. Mari kita teguhkan sunnah pada diri, keluarga dan lingkungan kita secara sungguh-sungguh. Niscaya mereka akan berpikir bahwa kita punya komitmen utk tidak mengikutinya..
Wallahu a’lam bissawab
Wassalamu ‘alaykum warrahmatullahi wa barrakatuhu
rasa2nya saya tau neh web yg di maksud (soalnya br buka web trsbt). mngkn ini ketergelinciran beliau namun bnyk sekali tulisan2 beliau yg lain yg bermanfaat, insyaAlloh. saya bnyk mendapat menfaat dr artikel maupun ebook yg ada di web tersebut, alhamdulillah.
kemarin yaitu tgl 20 mei, saya menutup akun FB saya namun bukan karena alasan konten yg menghina Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yg belakangan terdengar nyaring, kebetulan saja harinya bersamaan. saya sign off dr FB krn alasan pribadi mudharatnya lbh besar ketimbang maslahatnya (buat saya)
dan saya setuju kata kang aswad “itu” (“cabut” dr FB ato cm boikot sehari) tdklah menunjukkan wala wal bara’, wala trhdp Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adlh dgn mengikuti sunnah beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sdngkan boikot tdk prnh dilakukan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam, wallahu’alam
mmg ada isu yg bredar !! bhw pmbuat event tsb.. hnylah oknum2 pihak ketiga yg tdk snang akan ksuksesan FB. KLo mo dianalisa,, tdk mungkin FB mengadakan event “hancur” yg spt ini. KaRna FB tahu,, sebahagian pengguna FB adL brasal dari ngr2 muslim.. “ALLAHUMMA SHALLI WA SALLIM WA BARIK ALAIHI” !!!!
Jdi kalo mmng bnr FB mengadakan event ini,, itu sma dg tindakan “bunuh diri”,,, jdi tdk mungkinlah FB mngadakan event ini.. Makasii !!
Artikel antum benar akh yulian, insya Allah.
Saya sendiri sangat muak dengan kaum muslimin para pengguna FB yang bermudah-mudahan dalam foto, komunikasi lawan jenis, dll. Namun, untuk boikot FB, terlalu berat.
Lha wong kita kelola FB juga untuk kepentingan kita sendiri (bukan kepentiangan kafir), dan tidak pula menambah manfaat bagi orang kafir, bahkan malah bisa mengcounter pemikiran kafir, eh… kok malah ada yang anjurkan boikot.
DAn yang penting lagi, sesungguhnya yang membuat grup2/fanspage karikatur Nabi/pelecehan Islam menjadi banyak anggotanya dan jadi sorotan manusia, itu malah bermula dari sebagian saudara kita yang menyebarkan link2 itu dengan maksud ajak orang untuk membannednya.
Hasilnya, orang2 yang awalnya tidak tahu dan tidak perlu tahu, malah jadi tahu.
Terlebih lagi, tujuan pembuat grup2 sesat itu memang agar dibaca manusia sebanyak2nya. Akhirnya, saudara kita yang semangat itu justru malah menjadi sebab grup2 sesat itu bertambah banyak anggotanya.
dimana orang-orang banyak berkumpul saat ini? di facebook, maka gunakanlah sebaik2nya facebook, selain untuk berjualan, salah satunya untuk menebar dakwah
Assalamu’alaykum
Sebenarnya tanggapan antum memang benar… hanya saja… kritikan antum seakan2 menjudge, padahal qta sama2 ahlussunnah… bisakah untuk saling menghargai… Afwan.
Semoga Allah merahmati anda
Telah kami jelaskan bahwa kami sebenarnya enggan berkomentar tentang hengkang atau tidak dari FB. Artinya, kami menghargai keputusan setiap orang. Hanya saja kami khawatir ini menjadi tolak ukur wala’-bara’, tolak ukur muslim sejati atau bukan, tolak ukur ahlussunnah atau bukan. Sebagaimana sebagian orang yang menuduh ahlussunnah sbg antek-antek Yahudi karena tidak mau boikot produk kuffar.
Kami berusaha tidak menyebut nama dan berusaha ilmiah, namun ‘ala kulli haal, kami mohon maaf atas segala kehilafan. Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kami yang sengaja ataupun tidak disengaja.
saya setuju dgn mas…
setuju banget..
saya rasa memang tidak ada kaitannya dengan memboycott FB..
semoga kita semua dapat menjaga ukhuwah islamiyah..
Assalamu’alaikum..
Ana setuju dengan opini antum..ana termasuk yg tidak ambil peduli atau banyak komentar tentang event tersebut dan -perlu perlu diingat- bukan berarti ana tidak cinta terhadap Rasulullah..
Semua itu tergantung bagaimana masing-masing personnya aja kok..lagi pula yang menjelek-jelekkan Islam gak cuma lewat facebook aja khan?? -‘afwan jiddan-
Banyak tu website-website atau blog2 yang sejak belum ngetrendnya facebook udah pada jelek-jelekkan Islam, tapi toh sampai sekarang masi eksis aja..
Yang penting kita ambil yang baik-baik dari media internet ini, dan membuang jauh-jauh hal-hal yang buruk..
Assalamu alikum wr wb..
Justru kalau kita keluar Fb atau tak membuat blog umat Islam tak bisa mengcounter tulisan /postingan yang menghina Islam. FB atau pun adalah teknologi yang ibarat pisau terserah penggunanya akan digunakan untuk hal yang baik atau buruk.
Fb dapat digunakan sebagai sarana saling menasehati dan mengingatkan , kita pertimbangkan sendiri lah besar mana manfaat dan mudharatnya.
Terima kasih sudah memposting tulisan ini, memperkaya wawasan diantara yang pro dan kontra FB. Jazakalloh bi khoir! jendelakatatiti,wordpress.com
benar, facebook adalalah media teknologi informasi, tidak ada bedanya sama televisi,hp dll… semua ada sisi buruk dan baiknya….
alhamdulillah page everybody draw mohammed day, udah diblokir ame pemerintah. Tapi page2 sejenis atau yg ngikut2 bikin page draw muhammed jadi banyak bermunculan, tapi membernya nggak banyak. Kita harus ingat sejarah Rasulullah, ketika beliau dihina dan diludahi orang kafir lalu seorang sahabat mencabut pedangnya hendak membunuh kafir itu. Namun oleh Rasulullah Muhammad dicegah, malah beliau mendoakan si kafir agar mendapat hidayah Allah.
Terima kasih atas infonya, bang Jupri. Namun ingat bang, tatkala Islam kuat, penghinaan seperti yang sekarang terjadi akan dibayar tuntas.
Kalau semua orang yang tidak sepakat atau tidak setuju dengan hal-hal yang dibuat, dilakukan, dipamerkan di FB, maka menanglah kelompok mereka, karena mereka akan semakin bebas melakukan apa saja tanpa ada yang mengkritik dan menegurnya…
sebenarnya, saya memiliki beberapa pengalaman betapa FB sangat dekat dengan yahudi. biasanya, kl kita menuliskan sesuatu (biasanya link), FB akan mengeluarkan semacam verifikasi bahwa itu bukan spam. FB akan mengeluarkan kata2 yang dibuat sedemikian rupa, lalu kita diminta menuliskan pada kotak yang tersedia. Tahukah anda? 5 dan 10 kata itu sangat dekat dengan yahudi. nah… FB juga tidak fair, karena secara vulgar menunjukkan bahwa FB punya misi membuat kata2 berbau yahudi familiar, dan itu akan masuk dalam alam bawah sadar kita.
kejadian ini juga sering didiskusikan oleh teman2. apakah kebetulan belaka, atau ADA APA2NYA? karena kita tidak akan pernah mungkin menemukan kata2 yang identik dengan islam, arab, atau lainnya.
setiap manusia pasti mempunyai mizanul hayat (timbangan hidup) untuk menibang dan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang manfaat dan mana yang madarat.
dan sebaik-baik mizanul hayat adalah keimanan dan ketaqwaan.
setiap perkara yang asal-nya mubah, bisa menjadi manfaat dan madarat, hanya orang yang mempunyai keimanan dan ketaqwa’an-lah yang bisa mengendalikan itu semua.
postingan yang bagus.
salam kenal
http://adekunya.wordpress.com/
Assalamualaikum…….Lam kenal untuk semua, ambillah manfaat dari facebook sebanyak-banyaknya, betul salah satunya sbg media dakwah.karena tdk dipungkiri saat ini FB a/ situs jejaring sosial terbesar.Buanglah semua yg jelek di FB dan jadilah qt bagian pengontrol disana u/ melawan musuh2 islam yg ingin memecah belah to pun menghancurkan islam. AlllahuAkbar..
Assalamu’alaykum warohmatulLohi wabarokatuh…,
Afwan, jadi ikut nimbrung.., Ana pribadi sangat menghargai semua pemikiran dari ikhwah sekalian.
ana cuma pengen tanya, sejauh mana upaya boikot yang bisa kita lakukan? terus apakah itu bisa memberikan efek jera? Karena sejauh apa yang ana lihat, belum ada pengaruhnya sama sekali. Lalu adakah dalil yang menyebutkan kita boleh menggunakan “cara mereka” untuk menunjukkan sikap kita?
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.(QS. Al-Baqoroh : 120).
“Kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga jika mereka masuk ke lubang dhabb niscaya kalian akan mengikutinya. ” Kami katakan: “Ya Rasulullah, apakah (yang dimaksud) Yahudi dan Nasrani?” Beliau berkata: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bagi saudaraku yang memilih untuk tetap mempunyai akun di FB bisa menjadi mentari-mentari dalm situs jejaring sosial ini. Dan untuk saudaraku yang memilih untuk menutup akunnya, semoga mampu menjadi mentari-mentari dalm masyarakat. Sehingga dari kalianlah Kalimat Tauhid akan tegak dan menjadi sebab bangkitnya umat Islam…
Afwan…
Allohu a’lam…
Semoga kita tidak termasuk orang yang tergesa-gesa. Semoga Allah memberikan kita keluasan ilmu dan kedalaman pemahaman, sehingga kita bisa melihat suatu masalah dari sudut pandang yang benar dan mengambil keputusan yang benar.
Marilah kita sama2 menghargai, dan jangan pula menjadikan perbedaan pendapat disini sebagai ukuran wala’ dan bara’.
Moga Allah menguatkan kita dibawah ikatan yang satu, dan perbedaan pendapat ini mejadikan kita lebih ilmiah dalam berfikir dan bertindak. Barakallahu fiikum.
apakah ada fatwa seorang ulama berkaitan dg hal ini? ana punya akun di FB, alhamdulillah lewat FB, informasi ttg dauroh/kajian/artikel terbaru di suatu blog dpt diperoleh dg cepat. Ana jg setiap hari mdpt nasehat dan tambahan ilmu dari teman2 ana.
mohon penjelasan. jazakalloh khoir
Fatwa ulama mengenai ‘mundur atau tidak’ saya belum tahu adanya. Namun mengenai ‘hukum ikut facebook’, ada beberapa fatwa ulama, salah satunya anti dapat lihat di blog Akh Abu Salma. Yang intinya kita hendaknya bijak dan hati-hati dalam menggunakan Facebook, bisa jadi haram untuk orang dan tujuan tertentu.
yang mau hapus account fbnya secara permanent di sini aja
http://dzikrina22.wordpress.com/2009/03/22/menghapus-akun-facebook-permanen/
Ibarat sebilah pisau, ia bisa digunakan untuk alat bantu memasak, mengupas buah untuk bunda, atau untuk menodong, merampok, alat bantu kejahatan lainya, atau kita manfaatkan untuk berjihad fii sabilillah.
Demikian jg dg facebook.
Baik buruknya facebook menurut ana, tergantung pada siapa yang menggunakan. Kalau yang mnggunakan adalah muslim hakiki, maka FB akan menjadi hal yang sangat menguntungkan untuk terus dikembangkan. Tentunya sebagai sarana memperluas dakwah. Manfaat jadinya.
Jika yang menggunakan adalah pemuda-pemudi alay dan ababil, maka FB akan jadi sarana curhat, memaki, mengeluh, nggosip, dll. Madhorot jadinya.
Jika sudah begini, menurut ana, bukan memboikot diri dari dunia FB. TAPI, justru memperkuat iman dan amal, supaya madharat tersebut semakin berkurang. Jika ada oknum yang berfikir,”dengan pergi dr FB akan menjadikan kafir pemilik FB hacur, bagai kebakaran jenggot dan simpang siur dengan dana hasil FB yang digunakan untuk tujuan pembantaian Islam murni hilang. Islam pun JAYA.”
Bagi saya, jika memang benar, hal itu akan terjadi, lantas mengapa kita tidak berinisiatif untuk “menginslamkan FB, sehingga, seolah-olah FB yang milik ‘kafir’ justru dikendalikan oleh muslim.” Toh sama-sama endingnya adalah pembuat FB kebakaran jenggot, tapi kita melakukannya dg cara yang lebih ahsan dan sekaligus bermanfaat bagi kita..
Ungkapan dari saya, “Gunakan panah musuhmu untuk menusuk dirinya sendiri.” Ungkapan ini terbilang “kasar”. Tapi cukup gambalang dan jelas dalam mendeskripsikan pendpat saya..^^
wallahu’alam..=.=
tinggal kan facebook..
89% banyak madarat nya daripada manfaanya..
mangga kang cecep